Surat Teruntuk Ukhti Yang Selalu Dalam Pencarian

ASSALAMU’ALAIKUM…

Salam Sejahtera buat ukhti seorang,

moga Allah sentiasa merahmati dan memberkati dirimu yang tidak pernah kutemui, namun doaku tidak pernah putus mengiringi setiap langkahmu demi meraih keredhaanNya…!!

“Seindah perhiasan dunia adalah wanita yang sholehah,” memulai dengan bait indah yang ditinggalkan Rasulullah saw kepada seisi alam. Wanita solehah! Idaman semua muslimin di alam maya ini..

Alhamdulillah, itulah anjuran Islam yang kita cintai, pilihlah wanita yang mampu menyejukkan pandanganmu dan juga baitul muslim yang bakal dibina tika sampai saat itu, insyaAllah.

”Dinikahi seorang wanita itu krn empat perkara hartanya, keturunannya, kecantikannya dan agamanya. Maka pilihlah hal keagamaannya, maka beruntunglah kedua-dua tanganmu..” Telah dinukilkan panduan sepanjang zaman, itulah lirikan utama buatku memilih calon isteri. Tiap baris itu telah menjadi hafalanku sejak aku mengenali dunia baligh ini. Jika harta yang kau idamkan, ketahuilah diriku tidak punya apa-apa harta di dunia ini melainkan ilmu agama yang telah dititipkan buatku oleh umi dan abah. Tiada harta untuk kupersembahkan dalam taklik ijab kita nanti. Tiada harta sebagai jaminan bahawa kau akan menikmati sedikit kesenangan apabila ijab bersaksi telah dilafazkan. Hanya ketenangan yang mampu aku sediakan buatmu kerana aku pernah terbaca kata-kata …

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang.¨
(Ar-Rum: 21)

Jika keturunan yang mulia itu yang ku dambakan, ketahuilah jua bahwa aku hanya seorang putra seorang petani dhaif yang tak pernah putus mencari rahmat sang illahi semoga Abi dan Umi selalu dalam lindunganya amiiinn…. Namun apa yang pasti, aku adalah keturunan mulia, ayahanda Nabi Adam as dan bunda Hawa as, sama seperti mu. Ingin aku melafazkan sahih ini denganmu …

”… maka bertawakkallah kepada Allah, sesungguhnya Allah mengasihi orang yang bertawakal kepadaNya. Jika Allah menolong kamu maka, tiada seseorangpun yang boleh menghalang kamu, dan jika ia mengecewakan kamu, maka siapakah yang dapat menolong kamu sesudah Allah (menetapkan demikian) ? dan ingatlah kepada Allah jualah hendaknya orang yang beriman itu berserah diri…”
(Ali Imran : 159-160)

KECANTIKAN, itulah pandangan pertama setiap insan. Malah aku meyakini bahawa aku juga tidak terlepas seperti insan yang lain. Ketahuilah, jika kecantikan itu yang kau inginkan daripada diriku, kau telah salah langkah. Tiada kecantikan yang tidak terbanding untuk kupertontonkan padamu. Telah aku hijabkan kecantikan diriku ini dengan amalan ketaatan kepada tuntutan agama yang kucintai. aku hanya membuang masa jika aku menginginkan kecantikan lahiriah semata-mata. Aku tidak menjanjikan aku mampu membahagiakan rumah tangga kita nanti, kRN aku memerlukan engkau untuk bersama-samaku menegakkan dakwah islamiyyah ini, dan aku merelakan diri ini menjadi penolongmu untuk membangunkan sebuah “MARKAS DAKWAH” ke arah jihad hambaNy MENUJU Penciptanya yang agung. Melalui pencarian ilmu agama bersama, marilah kita jadikan pernikahan ini sebagai risalah demi meneruskan perjuangan Islam.

Aku masih kekurangan ilmu agama, tetapi berbekalkan ilmu agama yang telah dibekalkan ini, aku ingin menjadi suami yang sentiasa mendapat kerIdhaan Allah dan isteriku untuk memudahkan aku membentuk usrah muslim antara aku, kau dan anak-anak kita untuk dibaiahkan dengan ketaatan kepada Allah Yang Maha Esa. Aku bercita-cita bergelar pendamping soleh, seperti mana yang dijanjikan Rasul,

” Semoga Allah memberi rahmat kurnia kepada lelaki yang bangun di tengah malam lalu dia sembahyang dan membangunkan isterinya, maka sekiranya enggan juga bangun untuk bersembahyang, dia merenjiskan air ke mukanya. Semuga Allah memberi rahmat kurnia kepada wanita yang bangun di tengah malam lalu bersembahyang dan membangunkan suaminya. Maka jika dia enggan, dia merenjiskan air kemukanya.”
(Riwayat Abu Daud dengan Isnad yang sahih)

Renungilah FirmanNya ini, lalu kau akan tahu hakikat diriku dan dirimu dipertemukan oleh Allah atas namanya pertemuan dan jodoh.

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan lelaki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) namaNya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”
(An Nisaa’ : 1)

Calon Isteriku yang dirahmati,

” Kaum lelaki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh kerana Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan kerana mereka (lelaki) telah menafkahkan sebahagian dari harta mereka”.
(An-Nissa’:34)

Membenarkan seperti apa yang telah Dia katakan dalam QalamNya yang mulia, aku meyakini bahawa aku adalah pemimpin untukmu dan anak-anak pewaris TONGKAT ESTAFET DAKWAH Islam yang bakal lahir. Jadikanlah pernikahan ini sebagai asas pembangunan iman dan bukannya untuk memuaskan bisikan syaitan yang menjadikan ikatan pernikahan sebagai tunjang nafsu semata-mata. Moga diriku dan dirimu sentiasa didampingi kerahmatan dan keredhaanNya.

Lakukanlah tanggungjawamu itu dengan syura kesabaran, qana’ah ketabahan moga kita akan menjadi salah satu dari saf menuju ke syurga, insyaAllah. Ingin aku berbicara mengenai pemberianku kepadamu. Kau terlalu membimbangkan akan kehendak bersifat duniawi semata-mata. Benar?!

Ketahuilah, aku tidak bisa membawa hantaran bersusun, mas kawin yang hanya akan menyebabkan hatimu buta dalam menilai Arti kita dipertemukan oleh Allah atas dasar agama. Cukuplah seandainya, mahar yang ku bawa sebuah Qalam Mulia, Al-Quran, kerana aku meyakini Qalam itu mampu memimpin rumahtangga kita dalam meraih kerIdhaanNya bukan kekayaan dunia yang bersifat sementara.

Bantulah aku dalam menjayakan agama Allah ini melalui pernikahan, kRN ia adalah laluan untuk aku menyempurnakan separuh daripada agamaku, insyaAllah. Akhlakmu yang terdidik indah oleh AYAH,IBU dan orang sekelilingmu, itulah yang aku harapkan daripada kekayaan duniawi yang kau sediakan.

Kutitipkan sebagian daripada pembacaanku dalam Jalan Dakwah , tidak lagi wujud keborosan dan kebakhilan kRN semuanya berada di dalam udara Qana’ah (berpuas hati dengan apa yang ada), rIdha dan yakin bahawa dunia ini bukanlah negara Janatunna’im. Lihatlah rumahtangga Rasulullah s.a.w kadang-kadang berlalu sebulan demi sebulan, pernah dapurnya tidak berasap kerana tidak ada bahan makanan yang dapat dimasak. Walaupun demikian susahnya, rumah tangga Rasulullah s.a.w tetap menjadi rumah tangga yang paling bahagia yang tidak ada tolak bandingnya hingga ke hari ini.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

BEKERJA DENGAN CINTA

Bila engkau bekerja dengan cinta

Itu berarti engkau menenun dengan sutra dari hatimu

Seakan kekasihmu sendiri yang mengenakannya

Itu berarti engkau menabur dalam kelembutan, memetik dengan suka cita,

seakan kekasihmu sendiri yang menikmatinya di meja perjamuan.

Kerja adalah cinta yang nyata, kasih yang tampak

Dan jika engkau tak bisa bekerja dengan cinta, tetapi dengan rasa enggan,

maka baiklah bagimu meninggalkan tempat kerjamu,

dan duduk dipinggir jalan sambil mengemis sedekah.

Sebab jika engkau bekerja sambil bersungut-sungut,

sebenarnya engkau tengah menabur racun di dalam adonan rotimu.

Dan jika engkau setengah hati,

Sebenarnya engkau tengah membuat roti busuk yang membuat sakit perut.

Dan jika engkau menyanyi seindah lagu bidadari,

tetapi engkau berdendang tanpa cinta,

maka tembangmu hanya membuat bising telinga orang.

Dinukil dari:

Khalil Gibran, 2000. The Greatest Work Khalil Gibran. Mumbai: Jaico Publishing House, p. 71.

Dipublikasi di Angan_angan | Meninggalkan komentar

Andai aku menjadi ayah…..

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Matematika pada anakku,,,bukan agar dia hapal rumus & tabel perkalian,,,tetapi agar dia tumbuh menjadi intelektual yang mampu berpikir logis dan sistematis…

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Sains dan IPTEK pada anakku,,,bukan agar dia bisa tahu segalanya,,,tetapi agar dia tumbuh menjadi seorang bijak yang yakin akan kebesaran Tuhan…

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Seni pada anakku,,,bukan agar dia menjadi maestro yang di puja,,,tetapi agar dia bisa mewarnai sanubari orang yang di sekitarnya…

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Olahraga pada anakku,,,bukan agar dia menjadi incaran para gadis-gadis karena atletis,,,tetapi agar dia tumbuh tidak dengan mendewakan ego…

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Sejarah,,,bukan agar dia hapal tahun,nama & jabatan tetapi agar dia tumbuh menjadi seorang perwira yang gagah pantang menyerah…

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Sastra pada anakku,,,bukan agar dia bisa menghitung jumlah suku kata,,,tetapi agar dia tumbuh menjadi cendikia yang mampu menafsirkan Ideologi dalam untaian kata…

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Geografi pada anakku,,,bukan agar dia mampu menyelesaikan peta buta,,,tetapi agar dia tahu betapa kayanya negeri ini…

Suatu saat nanti andai aku menjadi ayah akan aku ajarkan Ekonomi pada anakku,,,bukan agar dia menjadi budak prinsip ekonomi (mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya),,,tetapi agar dia tumbuh menjadi dermawan yang mau berbagi…

Dipublikasi di Angan_angan | Meninggalkan komentar

Surat Putus Dari Ukhti Semoga Berbahagia Dengan Bahtera Yang Di Ridha-Nya

Assalamu’alaikum

Ba’da tahmid dan shalawat Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbaharui taubat.

Akhi…

rasanya aq telah menemukan kekasih yang jauh lebih baik darimu. Yang tak pernah mengantuk & tak pernah tidur. Yang siap terus menerus memperhatikan & mengurusku. Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terakhir malam. Yang siap memberikan apapun yang ku pinta. Ia yg bertahta, berkuasa dan memiliki segalanya. Maaf akhi , tapi menurutku kau bukan apa-apa di banding Dia. Kau sangat lemah, kecil dan kerdil dihadapan-Nya. Ia berbuat apa saja sekehendak-Nya kepadamu. Dan akhi, aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuat-Nya cemburu. Aku takut hubungan kita selama ini membuat-Nya murka. Padahal Ia Maha Kuat Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras siksa-Nya.

Akhi,,,

belum terlambat untuk bertaubat. Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan oleh-Nya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu, marah karena suatu ketika dengan terpaksa aq harus membonceng motormu. marah karena lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa marah….. Tapi sekali lagi semua belum terlambat. kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang, semoga Ia mau memaafkan & mengampuni kita berdua. Akhi, Ia Maha Pengampun Maha Pemberi Maaf, Maha Menerima Tobat, Maha Penyayang, dan Maha Bijaksana. Akhi, jangan marah ya…. Aq sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku pada-Nya. Tidak pada selain-Nya. Tapi tidak cuma aku, akhi… kaupun bisa menjadi kekasih-Nya, kekasih yang amat dicintai & dimuliakan. Caranya satu, kita harus jauhi semua larangan-larangan-Nya, termasuk dalam soal hubungan kita ini. Insya Allah, Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing. Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri diri hal-hal yang dibenci-Nya. kau pasti akan dipertemukan dengan seorang wanita sholehah. Ya.. Wanita sholehah yang pasti jauh lebih baik dari diriku saat ini. Ia yang akan membantumu menjaga agamamu, agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari Ridho Allah dalam ikatan pernikahan yang suci. Inilah doaku untukmu, semoga kaupun mendoakan aq, akhi…

Akhi,

aq akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini. Tapi, aq akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah. Ya.. saudara dijalan Allah Akhi ..Itulah ikatan terbaik. Tak hanya antara kita berdua, tapi seluruh orang mu’min di dunia. Tak mustahil itulah yang akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya lalu beliau pun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu, lebih lembut dari susu, & lebih sejuk dari krim beku. Maaf akhi, tak baik rasanya aq berlama-lama menulis surat ini. Aq takut ini merusak hati. Goresan pena terakhirku di surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan kita yang belum Halal. Insya Allah…

Subhanallah, Maha suci Allah yang telah menuntun penaku… Wassalamu’alaikum …

* From : Salim A. Fillah

Dipublikasi di Surat dari dan teruntuk ukhti... | Meninggalkan komentar